Jumat, 16 Mei 2008

Kampanye Penuntasan Kasus Trisakti, Semanggi I, II, dan Refleksi 10 Tahun Reformasi

Roadshow
Kampanye Penuntasan Kasus Trisakti, Semanggi I, II, dan Refleksi 10 Tahun Reformasi
JPK (Jaringan Peduli Kemanusiaan) Bandung:(GATKI, Ultimus, Walhi Jabar, Institut Perempuan, KMD Unpad, Pusik Parahyangan, Panazaba, LAHA, PSIK ITB, Sarekat Hijau Indonesia, JMP, Asalsada)
”STOP Kekerasan Negara, Sekarang...!!!!!”
PendahuluanKekerasan kemanusiaan yang terjadi di Indonesia sampai saat ini masih begitu nyata, rentetan dan runtutan dalam setiap tahun adalah tragedi kemanusiaan atau sebuah perjuangan keadilan untuk mengungkap tragedi kemanusiaan itu sendiri. Termasuk penembakan mahasiswa tahun 1998 (Trisakti, Semanggi I, semanggi II ) yang sampai sekarang tidak jelas letak peradilannya.Pasang surut tentang kasus Trisakti, Semanggi I, Semanggi II dari mulai pernyataan DPR bukan pelanggaran HAM berat beberapa tahun lalu.
Kemudian agak berkembang ketika Presiden Susilo Bambang Yudoyono menerima perwakilan keluarga korban pada tanggal 26 Maret 2008 lalu.

Setidaknya dukungan pemerintah tadi bisa menjadi sedikit titik cerah untuk terus melangkah mendesak setiap peradilan pelanggaran HAM masa lalu, salah satunya peristiwa Trisakti, Semanggi I, II.Tetapi fakta baru ketika, hilangnya berkas-berkas kasus Pelanggaran HAM berat masa lalu di Kejaksaan Agung sungguh ironis.Walaupun setelah menuai banyak kecaman dan gencarnya pemberitaan di media, Jaksa Agung kemudian meralat dan menyatakan berkas tersebut tidak hilangIni membuktikan, bahwa pelanggaran HAM berat masa lalu, harus selalu terus kita desak proses peradilannya.Dan sejak rezim Orde Baru, sejarah Indonesia telah menjadi perjalanan dengan penuh kekerasan.Mulai dari pembungkaman atas hak berorganisasi dan menyatakan pendapat, penghilangan dan penculikan aktivis, hingga penyiksaan dan penembakan yang juga didukung oleh struktur kekuasaan represivitas militeristik.Tingginya tingkat reprisifitas rezim tidak menyurutkan keinginan untuk sebuah perubahan, gelombang aksi dan penolakan terhadap rezim semakin menggelembung setiap saat.Praktik-praktik kekerasan selalu digunakan oleh rezim otoriterian dengan mengerahkan kekuatan bersenjata dengan dalih mengendalikan situasi dan mengamankan massa. Padahal dengan demikian tidak ada sedikitpun rasa aman yang di dapatkan. Kasus Trisaskti pada 12 Mei 1998, Semanggi I pada 8-14 November 1998, dan Semanggi II pada September 1999.Adalah bukti nyata dari tindak kekerasan yang dilakukan rezim otoriterian dengan mengerahkan kekuatan militeristik !!Pelanggaran berat HAM telah terjadi dengan sistematik, hingga proses hukum dan peradilan pun tak bisa berkutik.Setidaknya 10 tahun lalu, bagaimana sedikit memberitakan, bahwa terjadi sekian pelanggaran HAM berat yang sampai sekarang belum terselesaikan.Kasus Trisakti, Semanggi (I), Semanggi (II) belum selesai. Kekerasan dengan bentuk apapun harus dihilangkan. Pelaku atas tindak kekerasan harus diusut dan dihukum, tak terkecuali dalang dari semua bentuk kekerasan ini. Tragedi Trisakti, Semanggi I, Semanggi II, adalah sebagian dari kasus kekerasan politik yang belum tuntas. Kita menuntut kasus ini diselesaikan secara hukum, bukan secara politis. Hal ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan Pemerintah sebagai upaya pembuktian terwujudnya keadilan hukum bagi seluruh warga Indonesia, tanpa kecuali.
Stop Kekerasan Negara Sekarang...!!!!

No
Hari/tanggal
Tempat
Pemateri Diskusi
Bentuk Acara
1
Sabtu malam Minggu,
17 Mei 2008
Pkl. 19.30-Selesai
Perempatan Cikapayang, Dago
Aksi Damai.
(Pembagian pamflet acara, stiker, dll)

2.
Rabu, 21 Mei 2008
Pkl. 15.00-Selesai
Lapangan merah SR ITB
KontraS, Keluarga Korban
Pameran Foto, Pemutaran Film, Diskusi Interaktif, Performance art/pembacaan Puisi, dll
3.
Jumat, 23 Mei 2008
Pkl. 15.00-Selesai
Unpad (Dipati Ukur)
KontraS, Keluarga Korban
Pameran Foto, Pemutaran Film, Diskusi Interaktif, Performance art/pembacaan Puisi, dll
4
Jumat, 30 Mei 2008
Pkl.15.00-Selesai
Gedung Balai Pustaka, jalan jawa no.6 Bandung
KontraS, Keluarga Korban, Romo Sandyawan, Institut Perempuan
Pameran Foto, Pemutaran Film, Diskusi Interaktif, Performance art/pembacaan Puisi, dll

Tidak ada komentar: